Kalau ketupat menjadi ciri khas Lebaran, pohon cemara menjadi ciri khas Natal, beberapa tahun terakhir ini, jeruk emas menjadi ciri khas Imlek. Seperti apa jeruk emas itu?
Lambang Kesuburan
Hari raya Imlek atau Sin Xia adalah tahun baru Cina. Hari raya Imlek merupakan perayaan untuk menyambut datangnya musim semi di Cina. Awal musim semi ditandai dengan munculnya bunga dan pucuk-pucuk daun. Di musim itulah para petani mulai bertanam. Karena itulah musim semi dianggap sebagai lambang kesuburan atau rezeki, karena itu pula, datangnya musim semi harus disambut dengan gembira.
Biasanya Imlek dirayakan antara pertengahan bulan Januari sampai pertengahan bulan Februari. Tahun ini Imlek jatuh pada tanggal 23 Januari. Sama seperti hari besar lainnya, hari Imlek juga punya makanan khas. Antara lain buah jeruk berwarna kuning. Jeruk yang berasal dari tanaman itu melambangkan kesuburan. Jeruk itu digunakan sebagai persembahan di kelenteng, untuk dimakan, atau untuk hantaran ke keluarga atau ke tetangga.
Kenapa dipilih jeruk, bukan buah lain? Jeruk itu tanaman empat musim. Artinya jeruk itu selalu berbuah pada musim apa saja. Warnanya yang merah atau kuning keemasan melambangkan kejayaan. Bentuknya yang bulat melambangkan kesempurnaan.
Dari Quang Zhou
Dulu jeruk dan makanan lainnya ditata biasa di atas piring. Sekarang jeruk itu dihidangkan bersama pohonnya yang masih berdaun. Konon jeruk yang masih berdaun itu melambangkan kesuburan atau rezeki yang terus menerus.
Pohon jeruk itu ditanam dalam pot. Jadi termasuk tabulampot yaitu tanaman buah dalam pot. Tingginya macam-macam. Mulai dari 8cm hingga 2,5 cm. Buahnya banyak sekali. Sehingga terliha cantik. Di Singapura tabulampot jeruk itu disebut kum quat. Di Indonesia disebut jeruk emas karena warnannya merah atau kuning keemasan. Ada juga yang menyebutnya jeruk Imlek, karena hanya ada pada hari raya Imlek saja
Harganya? Wow... pokoknya membuat kita ternganga mendengarnya. Yaitu mulai dari 250 ribu rupiah sampai 38 juta rupiah. Ck,ck,ck. Semakin tinggi pohon itu, semakin mahal harganya.
Kenapa mahal? Ternyata pohon jeruk emas itu masih diimpor dari Cina. Tepatnya dari kota Quang Zhou. Quang Zhou merupakan kota penghasil jeruk emas di dunia. Pohon itu diekspor ke berbagai negara di dunia. Di Indonesia sendiri pohon jeruk emas ini baru ada sekitar 10 tahun yang lalu. Itupun hanya ada di kota besar saja.
Ada tiga jenis jeruk emas yaitu jeruk Kip, Zhusa, dan Sakam. Jeruk Kip berukuran kecil berbentuk bulat. Jeruk Zhusa berukuran kecil bentuknya agak pipih. Sedangkan jeruk Sakam berukuran besar. Jeruk itu tidak selalu manis rasanya, ada juga yang asam. Karenanya, jarang ada orang yang suka memakannya.
Digantungi Ang Pau
Ada orang yang membeli jeruk emas untuk parsel yang dikirim ke keluarga, teman, dan sebagainya. Ada juga yang membelinya untuk hiasan Imlek seperti pohon Natal.
Kalau disekitar pohon Natal orang menaruh kado-kado untuk diberikan kepada keluarganya, di pohon jeruk emas biasanya orang menggantungkan ang pau, yaitu amplop merah berisi uang. Hmm, berapa ya isi ang pao itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar