1. PENDAHULUAN
Serealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di
Indonesia. Produksi serealia terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan
umbi-umbian cukup tinggi. Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan
akan serealia dan umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat.
Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan umbi-umbian
pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi. Serealia dan umbi-umbian sering
dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari
selera.
Usaha
penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk mengatasi
masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja. Misalnya dengan
mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk awetan yang mempunyai
rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut berupa tepung,
gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan program pemerintah
khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan, terutama non-beras.
Ubi
kayu atau singkong merupakan salah satu bahan makanan sumber karbohidrat
(sumber energi).
KOMPONEN
|
KADAR
|
Kalori
|
146,00 kal
|
Air
|
62,50 gram
|
Phosphor
|
40,00 mg
|
Karbohidrat
|
34,00 gram
|
Kalsium
|
33,00 mg
|
Vitamin C
|
30,00 mg
|
Protein
|
1,20 gram
|
Besi
|
0,70 mg
|
Lemak
|
0,30 gram
|
Vitamin B1
|
0,06 mg
|
Berat dapat dimakan
|
75,00
|
Ubi kayu dalam keadaan segar tidak tahan
lama. Untuk pemasaran yang memerlukan waktu lama, ubi kayu harus diolah dulu
menjadi bentuk lain yang lebih awet, seperti gaplek, tapioca (tepung singkong),
tapai, peuyeum, keripik singkong dan lain-lain.
Peuyeum adalah sejenis tapai, hanya saja
proses pembuatannya yang berbeda sehingga hasilnya lebih kering daripada tapai
singkong.
2. BAHAN
1) Ubi kayu 1 kg
2) Air secukupnya
3) Ragi tapai 2 lempeng
3. ALAT
1) Pisau
2) Panci
3) Tampah
(nyiru)
4) Kompor
5) Daun
talas
1) Potong-potong ubi kayu lalu kupas, kemudian
cuci.
2) Rendam sebentar kemudian rebus dalam air
mendidih hingga stengah masak.
3) Angkat dan tiriskan lalu dinginkan.
4)
Lumurkan ragi pada seluruh permukaan ubi
kayu. Pada bagian atas tumpukan ubi kayu, taburkan lagi ragi sebelum ditutup
dengan daun talas atau plastik.
5)
Peram selama ± 2~9 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar