Social Icons

Pages

Selasa, 10 April 2012

PEUYEUM




1. PENDAHULUAN
     Serealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi serealia terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi. Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan serealia dan umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat. Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan umbi-umbian pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi. Serealia dan umbi-umbian sering dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari selera.
Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja. Misalnya dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan program pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan, terutama non-beras.
Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu bahan makanan sumber karbohidrat (sumber energi).


KOMPONEN
KADAR
Kalori
146,00 kal
Air
62,50 gram
Phosphor
40,00 mg
Karbohidrat
34,00 gram
Kalsium
33,00 mg
Vitamin C
30,00 mg
Protein
1,20 gram
Besi
0,70 mg
Lemak
0,30 gram
Vitamin B1
0,06 mg
Berat dapat dimakan
75,00

     Ubi kayu dalam keadaan segar tidak tahan lama. Untuk pemasaran yang memerlukan waktu lama, ubi kayu harus diolah dulu menjadi bentuk lain yang lebih awet, seperti gaplek, tapioca (tepung singkong), tapai, peuyeum, keripik singkong dan lain-lain.
     Peuyeum adalah sejenis tapai, hanya saja proses pembuatannya yang berbeda sehingga hasilnya lebih kering daripada tapai singkong.
2. BAHAN
1) Ubi kayu 1 kg
2) Air secukupnya
3) Ragi tapai 2 lempeng
3. ALAT
     1) Pisau
     2) Panci
     3) Tampah (nyiru)
     4) Kompor
     5) Daun talas
4. CARA PEMBUATAN
1) Potong-potong ubi kayu lalu kupas, kemudian cuci.
2) Rendam sebentar kemudian rebus dalam air mendidih hingga stengah masak.
3) Angkat dan tiriskan lalu dinginkan.
4) Lumurkan ragi pada seluruh permukaan ubi kayu. Pada bagian atas tumpukan ubi kayu, taburkan lagi ragi sebelum ditutup dengan daun talas atau plastik.
5) Peram selama ± 2~9 hari.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar